Setiap bekerja dengan proyek kayu terutama furniture, Anda pasti dihadapkan dengan keputusan finishing menggunakan pernis kayu atau jenis cat lainnya. Penggunaan bahan finishing ini penting untuk hasil akhir maksimal. Mengingat pentingnya penggunaan pernis untuk finishing, sangat penting mengenal jenis pernis agar tidak salah menentukan saat akan melakukan finishing. Secara umum, definisi dari pernis adalah lapisan film yang berfungsi melindungi furniture dari jamur dan serangga. Pernis dan cat, walau memiliki fungsi yang mirip sama namun memiliki banyak perbedaan. Salah satunya yaitu, warna pernis kayu lebih transparan sehingga warna asli dari permukaan kayu akan terlihat dan hasilnya mengkilap. Berbeda dengan prinsip cat yang memiliki warna solid sehingga menutup warna kayu secara utuh. Semua jenis pernis pada dasarnya terbuat dari komponen yang sama dengan cat. Pernis kayu yang sudah diaplikasikan dan kering akan membentuk permukaan keras, mengkilap dan film transparan. Walaupun saat ini ada juga yang dimodifikasi menjadi tinted sehingga memiliki jenis hues dan sheen level. Pada pernis tradisional, bahannya terbuat dari kombinasi antara drying oil, resin dan juga thinner atau solvent. Belakangan, mulai berkembang pernis dengan kandungan air yang lebih ramah lingkungan dan ramah dengan kesehatan. Biasanya hasil akhir dari pernis adalah tampilan glossy. Sedangkan untuk mengurangi tampilan kilapnya pengrajin memanfaatkan matting agent. Tapi kini beberapa produk pernis sudah dimodifikasi sehingga memiliki variasi tampilan kilap. Cara aplikasi pernis kayu untuk berbagai jenisnya juga sama. Alat yang digunakan antara lain adalah kuas, spray gun, roller hingga kain. Masing-masing alat memiliki hasil berbeda-beda, untuk hasil halus tergantung bagaimana Anda menggunakan teknik aplikasi. 6 Jenis Pernis untuk Kayu dan Cara Penggunaannya Saat memilih pernis kayu yang akan digunakan, penting bagi Anda mengetahui informasi mengenai komposisi, keamanan saat aplikasi hingga cara aplikasinya. Untuk mengenali cara aplikasinya, di setiap kaleng pernis tersedia info cara penggunaanya. Setiap jenis pernis juga akan memberikan hasil berbeda-beda. Oleh karena itu mengenali jenis-jenis pernis juga penting sebelum Anda membeli. Berikut ini enam jenis pernis yang sering digunakan. 1. Shellac Banyak orang Indonesia yang mengenal jenis pernis ini sebagai plitur. Diperlukan spiritus untuk melarutkan shellac yang bentuknya kepingan. Orang zaman dahulu sering menggunakannya dengan kain dan teknik aplikasinya disebut dengan french polish. Proses aplikasinya cukup lama karena harus tipis dan berulang. Pernis jenis ini akan memberikan hasil warna transparan yang memperlihatkan serat kayu. Setiap plitur memiliki aksen warna tipis, seperti tinted pernis modern. Hanya, pilihan warna untuk plitur ini terbatas. Pernis shellac kebanyakan digunakan untuk finishing alat musik, meja antik dan yang membutuhkan tampilan high gloss. Salah satu kelemahan pernis kayu adalah bahwa lapisan yang terbentuk tidak tahan terhadap cuaca sehingga kurang cocok untuk finishing furnitur outdoor. 2. Pernis Acrylic Pernis arclic merupakan pernis kayu campuran air atau water based. Memeiliki ciri khas lebih cepat kering dan tidak mengandung atau rendah kandungan kimia berbahaya. Kemampuan dari lapisan filmnya sangat bagus terhadap perubahan cuaca, sinar uv, jadi bisa digunakan untuk furniture dalam dan luar ruangan. Pernis kayu water based bisa juga diaplikasikan pada material selain kayu sehingga lebih disukai para pengrajin kayu. Hasil warnanya bersih transparan dan tidak menyerap ke pori kayu seperti jenis lainnya. Sebagai pernis berpelarut air juga mempengaruhi para pengguna untuk memilih pernis jenis ini. Jika area kerja kotor segera bisa dibersihkan dengan air hangat saja dan seketika furniture yang telah dilapisi pernis jenis ini akan kembali bersih mengkilap tanpa sisa kotoran menempel. Banyak pemula yang menggunakan pernis kayu ini karena mudah diaplikasikan dan kerunggulan-kerunggulan lainnya. 3. Pernis Eksterior Sesuai dengan namanya, pernis kayu ini diciptakan dengan formulasi lapisan coating yang cocok dengan permukaan kayu jika terkena perubahan cuaca terus menerus. Adanya tambahan proteksi terhadap sinar uv membuat pernis ini lebih spesial. Formulasi lain yang diberikan adalah adanya kandungan bahan pengawet sehingga jamur dan rayap tidak bisa merusak kayu. Pernis kayu ini juga membentuk microporus yang membuat kayu mudah “bernapas”. Garden furniture, lantai lobi dan teras sangat disarankan untuk menggunakan pernis eksterior. Lapisan yang terbentuk hampir mirip dengan spar varnish yang banyak digunakan untuk kapal. Salah satu kekurangan pernis esterior ini ada pada proses pengeringan yang begitu lama. 4. Pernis Polyurethane Jenis pernis kayu polyurethane membentuk lapisan film yang sangat keras dan digunakan pada area lantai, dinding atau dek kolam renang. Bagian ruangan yang mudah rusak dan terbuat dari kayu juga membutuhkan pernis jenis ini. Ketahanannya terhadap panas sangat bagus tetapi tetap memberikan tampilan transparan yang kuat. Tampilannya tersedia dalam berbagai pilihan seperti gloss, satun dan juga matte. Tapi disarankan memilih gloss yang lebih tahan gores. Pernis ini tidak bisa meresap ke media aplikasi sehingga membutuhkan cat dasar kayu atau sanding sealer sebelum mengaplikasikannya. Namun, pastikan terlebih dahulu sebelumnya bahwa sanding sealer dan pernis yang digunakan membutuhkan bahan pelarut sama, jika tidak keduanya tidak akan saling menempel dengan kuat. Soal ketahanannya, pernis ini bahkan tahan terhadap beberapa tumpahan cairan mengandung asam, solvent dan bahan kimia lainnya. Jadi sangat aman jika Anda menggunakannya untuk area publik. 5. Pernis Kapal Disebut juga dengan marine varnish atau yacht varnish. Banyak digunakan untuk melapisi dinding kapal. Di bagian ini, di kapal membutuhkan lapisan pernis kuat sehingga air benar-benar tidak bisa menembus ke permukaan kayu. Hasil yang diberikan berupa lapisan coating yang sangat fleksibel sehingga tidak memungkinkan muncul cracking yang akan membuat air mudah meresap. Biasanya tampilannya tidak terlalu mengkilap dan hanya sedikit perlindungan dari sinar uv. 6. Oil varnish Oil varnish adalah jenis pernis yang mengandung resin sintetis dan drying oil seperti tung oil atau linseed oil. Proses pengeringan pernis ini begitu lama tapi hasilnya sangat kuat dan memiliki daya tahan lebih tinggi. Salah satu kelemahan pernis ini ada pada proses aplikasinya yang harus dilakukan berulang sehingga hanya cocok untuk furniture antik yang membutuhkan pemolesan rutin. Anda bisa mengaplikasikan pernis ini dengan kain untuk hasil terbaik. Pernis Kayu Terbaik di Indonesia Anda mungkin akan kebingungan dalam memilih manakah merk pernis kayu terbaik dari keenam jenis tersebut. Setiap jenis masing-masing memiliki keunggulan serta banyak pilihan merek. Untuk segala finishing baik indoor atau outdoor, pernis acrylic adalah pilihan terbaiknya. Pernis acrylic produk Biovarnish yang bisa Anda pilih untuk finishing pada proyek kayu Anda. Kelebihannya pernis ini ada pada kemampuannya membentuk lapisan film yang keras namun fleksibel yan tak perlu dipertanyakan lagi. Anda bisa menggunakan pernis produk Biovarnish untuk segala keperluan finishing kayu. Tersedia Biovarnish pernis kayu kaleng kecil dan besar ukuran 1 kg yang bisa Anda beli. Pernis kayu Biovarnish adalah produk yang sangat direkomendasikan jika Anda ingin proyek finishing simpel dengan kuas. Di Manakah Anda Bisa Membeli Produk Pernis Kayu Terbaik Biovarnish? Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi HotLine kami via Whatsapp dan telepon di sini HotLine Bio. Atau melaui e-mail Klik Di Sini. Anda dapat membeli seluruh varian produk dari Bioindustries secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini Bio Center Yogyakarta Jl. Sidikan 94, Surosutan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55162 Phone 0274 287 1834 Hp / WhatsApp Klik Di Sini e-mail Klik Di Sini Bio Service Point Jepara Jl. Raya Kudus Km. 9, Ngabul, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah 59417 Phone 0291 598992 e-mail Klik Di Sini Bio Service Point Cirebon Jl. Escot Desa Tegalwangi, Weru, Cirebon, Jawa Barat 45154 Phone 0231 320759 e-mail Klik Di Sini Rekomendasi Untuk AndaMengenal 4 Jenis Kayu Langka yang Ternyata Asalnya dari IndonesiaMengenal Jati dan Mahoni, Dua Jenis Kayu untuk Tampilan Furniture MewahMengenal Aneka Jenis Mebel Gaya Minimalis dan Cara FinishingnyaMengenal Berbagai Macam Jenis Ampelas untuk Hasil Finishing HalusKayu Oak Karakter, Jenis-Jenis, Fungsi dan Pilihan FinishingKenali Jenis Kuas Ini Untuk Melancarkan Penggunaan Pernis KayuPilihan Menarik LainnyaDIY Pengertian, Jenis serta Cara Mudah Mengecat Kayu dengan PernisKenali 5 Masalah Tampilan Pernis Berpelarut Solvent dan Solusinya5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan DIY dalam Memilih Pernis KayuYuk Kenali 6 Jenis Kayu Solid Mahal dan Finishing TerbaiknyaCara Memilih Pernis Kayu Jati Terbaik serta Aplikasi dan PerawatannyaKumpulan Harga Pernis Kayu Terlengkap dan Tips Memilih Produk Sesuai BujetPengertian Pernis dalam Finishing dan Segala Jenis FungsinyaMacam-Macam Pernis dan Tips Finishingnya pada Furniture Indoor4 Langkah Aplikasi Pernis Water Based Biovarnish untuk Tangga TercepatHarga Terlengkap dan Rekomendasi Pernis Kayu Terbaik Tahun 2021Tips Membedakan Pernis dan Plitur KayuDaftar Harga Pernis Terbaru Semua Merk, Bijaklah Memilih Produk
BeliMeja Kantor dan Meja Kerja Minimalis Kayu Terbaru 2022 Berkualitas. Diskon Hingga 50% Harga Murah ⚡ FREE Ongkir Jabotabek ⭐ 100% Kayu Terbaik. Meja Belajar Kayu Ungar adalah lini transisi dari perabot kantor kayu untuk kantor eksekutif, ruang kerja individu, ruang konferensi, dan area resepsionis. dengan terus-menerus merilis Industri Barokah Jaya merupakan industri yang terletak di Desa Turus Gede Rembang. Industri ini memproduksi krupuk rambak. Salah satu proses produksinya adalah pemotongan krupuk yang dilakukan operator dengan posisi duduk di kursi kecil dingklik dan krupuk yang akan dipotong diletakkan di lantai. Berdasarkan observasi awal, operator mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Hal ini mengakibatkan target produksi menjadi tidak optimal. Melihat kondisi kerja tersebut perlu dilakukan perancangan kursi dan meja kerja pada stasiun pemotongan. Untuk merancang fasilitas kerja tersebut digunakan data antropometri tubuh operator di Industri Barokah Jaya, keluhan-keluhan selama bekerja dan waktu proses pemotongan krupuk. Hasil penelitian ini adalah rancangan meja dan kursi kerja pada stasiun pemotongan. Berdasarkan implementasi dihasilkan perbandingan kondisi awal dan akhir sebagai berikut kondisi sebelum perancangan, waktu baku dan output standar adalah 9,068 detik/unit dan 396 unit/jam. Setelah perancangan, waktu baku dan output standar adalah 7,377 detik/unit dan 468 unit/jam. Terjadi peningkatan produktivitas sebesar 18,18 %. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 ISSN 1412-686978 PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Agung Kristanto1, Dianasa Adhi Saputra2Abstrak Industri Barokah Jaya merupakan industri yang terletak di Desa Turus Gede Rembang. Industri ini memproduksi krupuk rambak. Salah satu proses produksinya adalah pemotongan krupuk yang dilakukan operator dengan posisi duduk di kursi kecil dingklik dan krupuk yang akan dipotong diletakkan di lantai. Berdasarkan observasi awal, operator mengalami rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Hal ini mengakibatkan target produksi menjadi tidak optimal. Melihat kondisi kerja tersebut perlu dilakukan perancangan kursi dan meja kerja pada stasiun pemotongan. Untuk merancang fasilitas kerja tersebut digunakan data antropometri tubuh operator di Industri Barokah Jaya, keluhan-keluhan selama bekerja dan waktu proses pemotongan krupuk. Hasil penelitian ini adalah rancangan meja dan kursi kerja pada stasiun pemotongan. Berdasarkan implementasi dihasilkan perbandingan kondisi awal dan akhir sebagai berikut kondisi sebelum perancangan, waktu baku dan output standar adalah 9,068 detik/unit dan 396 unit/jam. Setelah perancangan, waktu baku dan output standar adalah 7,377 detik/unit dan 468 unit/jam. Terjadi peningkatan produktivitas sebesar 18,18 %. Kata kunci meja kerja, kursi kerja, antropometri, ergonomis Pendahuluan Industri Barokah Jaya adalah sebuah industri yang bergerak dalam bidang industri makanan ringan khususnya krupuk rambak. Dalam proses produksinya, untuk menghasilkan produk krupuk tersebut meliputi beberapa tahapan yaitu proses pengadukan pencampuran bahan baku, perebusan, pemotongan, pengupasan dari cetakan, penjemuran, pengumpulan, pengepakan. Dari hasil observasi dan tanya jawab langsung dengan pekerja di Industri Barokah Jaya, pada stasiun kerja pemotongan menunjukkan beberapa keluhan dari para pekerja yang merasa kurang nyaman pada saat melakukan pekerjaannya. Pada stasiun pemotongan, pekerja melakukan pekerjaannya dengan kondisi kerja duduk di kursi yang terlalu kecil tanpa meja dengan posisi kerja kaki tertekuk dan badan membungkuk, membuat para pekerja pada saat proses bekerja tidak dapat duduk dengan nyaman, sehingga sering mengalami kesemutan, pegal-pegal, dan cepat merasa lelah gambar 1. Hal ini mengakibatkan jumlah output yang dihasilkan pada stasiun pemotongan tidak optimal yaitu rata-rata hanya 2300 unit/hari, sedangkan target produksi adalah 2600 unit/hari. Tidak adanya fasilitas kerja yang sesuai dan sikap kerja yang salah ini akan menjadi penyebab turunnya produktivitas dan terjadinya masalah-masalah pada tubuh pekerja. 1Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH., Janturan, Warungboto, Umbulharjo Yogyakarta 55164. Email 2 Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan Kampus III Jalan Prof. Dr. Soepomo, SH., Janturan, Warungboto, Umbulharjo Yogyakarta 55164. Naskah diterima 1 Nopember 2011, direvisi 10 Nopember 2011, disetujui 1 Desember 2011 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 79 Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul “Perancangan Meja dan Kursi Kerja Yang Ergonomis Pada Stasiun Kerja Pemotongan Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Kerja”. Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan mampu menghasilkan desain kursi dan meja kerja pemotongan dan dapat memperbaiki posisi kerja operator, serta mengurangi kelelahan sehingga produktivitas kerja akan tercapai dan pekerja merasa Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien ENASE dalam bekerja. Gambar 1. Kondisi awal operator pemotongan Landasan Teori Istilah ergonomi mulai dicetuskan pada tahun 1949, akan tetapi aktivitas yang berkenaan dengannya telah bermunculan puluhan tahun yang sebelumnya. Definisi Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu “Ergon” dan “Nomos“ hukum alam dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, managemen dan desain atau perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Di dalam ergonomi dibutuhkan studi tentang ergonomi dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factor”. Ergonomi juga digunakan oleh berbagai macam ahli atau professional pada bidangnya masing-masing, misalnya seperti ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk ergonomi, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi dan teknik ergonomi. Aspek-aspek Pendekatan Ergonomi Berkaitan dengan perancangan stasiun kerja dalam industri, ada beberapa aspek pendekatan ergonomis yang harus dipertimbangkan, antara lain 1. Sikap dan Posisi Kerja. 2. Kondisi Lingkungan Kerja. 3. Efisiensi Ekonomi Gerakan dan Pengaturan Fasilitas Kerja. Perancangan Produk Perancangan dan pembuatan produk merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk, kemudian diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk. Keberadaan produk di dunia ditempuh melalui suatu tahap-tahap siklus kehidupan, yaitu 1. Ditemukan kebutuhan produk Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 80 2. Perancangan dan pengembangan produk 3. Pembutan dan pendistribusian produk 4. Pemanfaatan produk pengoperasian dan perawatan produk 5. Pemusnahan. Perancangan produk adalah sebuah proses yang berawal pada ditemukannya kebutuhan manusia akan suatu produk sampai diselesaikannya gambar dan dokumen hasil rancangan yang dipakai sebagai dasar pembuatan produk. Hasil rancangan yang dibuat menjadi produk akan menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Proses perancangan sangat mempengaruhi produk sedikitnya dalam tiga hal yang sangat penting, yaitu 1. Biaya pembuatan produk 2. Kualitas produk 3. Waktu penyelesaian produk Konsep Perancangan atau Desain Desain dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas luas dari inovasi desain dan teknologi yang digagaskan, dibuat, dipertukarkan melalui transaksi jual-beli dan fungsional. Untuk menilai suatu hasil akhir dari produk sebagai kategori nilai desain yang baik biasanya ada tiga unsur yang mendasari, yaitu fungsional, estetika, dan ekonomi. Desain yang baik berarti mempunyai kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain pada umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan kepentingannya, serta upaya desain berorientasi pada hasil yang dicapai, dilaksanakan dan dikerjakan seoptimal mungkin. Ergonomi merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang qualified, certified, dan customer need. Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pemunculan gagasan, proses desain, dan desain final periksa gambar 2. Skema Design Management. Antropometri dan Aplikasi dalam Perancangan Fasilitas Kerja Istilah antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. antropometri berperan penting dalam bidang perancangan industri, perancangan pakaian, ergonomi, dan arsitektur. Dalam bidang-bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan, dan membuat perlunya penyesuaian berkala dari koleksi data antropometri. Gambar 2. Skema Design Management Gambar 3. Ukuran Antropometri dalam Rancangan Sumber Sritomo Wignjosoebroto, 2008 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 81 Adapun ukuran yang akan digunakan dalam perancangan dapat dilihat pada gambar 3. Antropometri dengan karateristik fisik tubuh manusia, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai rata-rata dan standar deviasi dari suatu distribusi normal. Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai yang menayatakan sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya 95% populasi berada dengan atau lebih rendah dari 95 persentil, 5% populasi berada sama dengan atau lebih 5 persentil. Besarnya nilai persentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas distribusi normal. Pemakaian nilai-nilai persentil yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data antropometri dapat dijelaskan dalam tabel 1. Definisi Produktivitas Produktivitas sering diidentifikasikan dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran output dan masukan input. Beberapa faktor yang menjadi masukan atau input dalam menentukan tingkat produktivitas adalah 1. Tingkat pengetahuan Degree of Knowledge 2. Kemampuan teknis Technical Skill Tabel 1. Distribusi Normal dan Perhitungan Persentil PersentilPerhitungan1-stX − 2,325χ2,5-thX −1,96χ5-thX −1,64χ10-thX −1,28χ50-thX90-thX +1,28χ97-thX +1,96χ99-thX + 2,325χDistribusi Normal dengan Data Antropometri 95-th Persentil Sumber Stevenson,1989; Nurmianto, 1991Sumber Sritomo Wignjosoebroto, 2000 Metodologi kerja dan pengaturan organisasi Managerial skill Motivasi kerja Berdasarkan hal tersebut diatas maka produktivitas secara umum dapat diformulasikan sebagai berikut Produktivitas = outputinputmeasurable + inputinvisible 1 Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, dapat diformulasikan sebagai berikut ProduktivitasTenaga kerja= output 2 – output 1∑output 1x 100% 2 Metodologi Penelitian Objek penelitian adalah fasilitas kerja pada stasiun pemotongan di Industri Krupuk Barokah Jaya. Adapun yang menjadi alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 82 1. Alat tulis. 2. Stopwacth. 3. Meteran/ penggaris 4. Kamera foto. 5. Papan Pengamatan. Gambar 5. Flowchart Penelitian Hasil Penelitian dan Pembahasan Data Antropometri Rancangan Meja dan Kursi Kerja Pemotongan Gambar fasilitas kerja dan posisi kerja pada aktivitas pemotongan di Industri Barokah Jaya setelah perancangan ulang dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Posisi kerja operator setelah perancangan Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 83 Waktu Baku dan Output Standar Dalam menentukan besarnya produktivitas untuk kondisi sebelum dan sesudah perancangan dapat diketahui dengan output yang dihasilkan dan waktu kerja yang digunakan oleh operator. Adapun waktu baku dan output standar pada aktivitas pemotongan Industri Barokah Jaya sebelum dan setelah perancangan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Data Waktu Baku dan Output Standar Produktivitas Dari hasil pengolahan data, sebelum dan sesudah dilakukan perancangan diperoleh data peningkatan produktivitas dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Data Peningkatan Produktivitas No Waktu Proses Penurunan waktu baku Peningkatan Produktivitas detik/unit % unit/jam % 1 Pemotongan krupuk 1,4082 16 72 18,18 Pendapatan yang Dihasilkan sebelum dan sesudah Perancangan Sebelum Perancangan Dengan diketahuinya output standar yang dihasilkan pada kondisi sebelum perancangan, maka kita dapat menganalisis berapa pendapatan yang akan diperoleh dari output standar tersebut. Dengan output standar sebesar 396 unit/jam dimana pekerjaan tersebut dilakukan dalam 6 jam kerja efektif, sehingga dalam satu hari dihasilkan 2376 unit/hari. Sedangkan isi satu pak krupuk adalah 100 buah krupuk, sehingga dalam satu hari dihasilkan 23,76 pak/hari. Dan kemudian untuk harga 1 pak krupuk adalah maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp perhari. b. Setelah Perancangan Dengan diketahuinya output standar yang dihasilkan pada kondisi setelah perancangan, maka kita dapat menganalisis berapa pendapatan yang akan diperoleh dari output standar tersebut. Dengan output standar sebesar 468 unit/jam dimana pekerjaan tersebut dilakukan dalam 6 jam kerja efektif, sehingga dalam satu hari dihasilkan 2808 unit/hari. Sedangkan isi satu pak krupuk adalah 100 buah krupuk, sehingga dalam satu hari dihasilkan 28,08 pak/hari. Dan kemudian untuk harga 1 pak krupuk adalah maka pendapatan yang diperoleh sebesar Rp perhari. Dari hasil tersebut maka terjadi peningkatan pendapatan dari sebelum perancangan Rp Dan setelah perancangan Rp Terjadi peningkatan sebesar Rp Hasil perhitungan waktu pemotongan, produktivitas dan pendapatan perhari seperti pada tabel 4. Tabel 4. Perbandingan keseluruhan kondisi sebelum dan setelah perancangan No Keterangan Waktu baku detik/unit Output Standar unit/jam 1. Proses pemotongan sebelum perancangan 9,0848 396 2. Proses pemotongan setelah perancangan 7,6766 468 Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 84 Perbandingan Kondisi Sebelum Perancangan Kondisi Setelah Perancangan Waktu Baku 9,0848 detik/unit 7,6766 detik/unit Output Standar 396 unit/jam 468 unit/jam Peningkatan Pendapatan Rp. Peningkatan Produktivitas 18,18 % Efisiensi Waktu % Analisis Biaya Rincian biaya dalam pembuatan meja dan kursi digunakan untuk mengetahui berapa total biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan meja dan kursi. Adapun perhitungannya biaya bahan baku, bahan penolong dan tenaga kerja pembuatan meja dan kursi adalah sebagai berikut Bahan Baku Kayu Jati Kampung 5 batang Rp. = Rp Kayu Jati Kampung 1½ lmbar Rp. = Rp Busa ½ m2 Rp. = Rp Jok kursi ½ m2 Rp. = Rp Keranjang Loyang Rp. = Rp. Jumlah biaya Bahan Baku = Bahan finishing Dempul ½ kg Rp. = Rp Sanding IMPRA ½ kg Rp. = Rp Amplas 2 lembar Rp. = Rp Lem kuning Fox ¼ kg = Rp Jumlah biaya Bahan finishing = Rp Tenaga Kerja Tenaga kayu = Rp Tenaga finishing = Jumlah biaya tenaga kerja = Total Biaya pembuatan Meja dan Kursi Bahan Baku = Bahan finishing = Rp Tenaga Kerja = Jumlah biaya Pembuatan Meja dan Kursi = Jadi jumlah biaya untuk pembuatan 1 pasang meja dan kursi adalah sebesar Rp. Uji Kelayakan Perancangan Dengan melihat data kuisioner terdahulu, maka kita lakukan lagi uji kelayakan perancangan dengan menggunakan kuisioner. Apakah keluhan-keluhan pekerja pada kuisioner terdahulu dapat berkurang atau semakin bertambah. Kuisioner diberikan pada 3 orang responden yang sama dengan kuisioner awal sebelum perancangan. Pada tabel 5 berikut dapat kita lihat hasil dari kuisioner tersebut Tabel 5. Perbandingan Hasil Kuisioner sebelum dan setelah Perancangan Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 85 NoBagian Tubuh Sesudah Perancangan Sebelum Perancangan Jumlah RespondenNyamanTidak NyamanNyamanTidak Nyaman1 Punggung3 0 0 3 3 2 Pinggang 3 0 0 3 3 3 Pantat 3 0 0 3 3 4 Paha 3 0 0 3 3 5 Lengan 3 0 1 2 3 6 Lutut 3 0 0 3 3 7 Betis 3 0 0 3 3 Hasil Perancangan Meja dan Kursi Kerja Pemotongan Ukuran meja dan kursi kerja dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Ukuran Meja dan kursi kerja No. Bagian Kursi dan Meja Ukuran cm 1. Tinggi Kursi 43,74 2. Panjang Alas Tempat Duduk 41,43 3. Lebar Alas Tempat Duduk 37,03 4. Tinggi Sandaran Kursi 56,9 5. Tinggi Meja Kerja 76,2 6. Panjang Meja 70 7. Lebar Meja54,49 8. Tinggi Tempat Loyang 10 9. Panjang Tempat Loyang 35 10. Lebar Tempat Loyang 30 11. Panjang alat transportasi kerja 100 12. Lebar alat transportasi kerja 30 Kesimpulan 1. Dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja dan kursi pada stasiun kerja pemotongan ternyata dapat berpengaruh dalam merubah posisi serta kenyamanan kerja operator yang semula dengan kondisi kerja duduk di kursi yang terlalu kecil dingklik tanpa meja dengan posisi kerja kaki tertekuk dan badan membungkuk menjadi duduk pada kursi sesuai ukuran tinggi popliteal operator. Pada proses pengujian kelayakan perancangan fasilitas meja dan kursi kerja, diperoleh hasil kuisioner dari 3 operator , yang merasakan kenyamanan pada bagian punggung sebanyak 3 responden, pada bagian pinggang 3 responden, pada bagian pantat 3 responden, pada bagian paha 3 responden, pada bagian lengan 3 responden, pada bagian lutut 3 responden, pada bagian betis 3 responden. 2. Perancangan meja dan kursi fasilitas kerja dapat berpengaruh terhadap waktu baku dan output standar untuk penyelesaian pemotongan. Kondisi awal sebelum perancangan waktu bakunya sebesar 9,0848 detik/unit dan output standarnya sebesar 396 unit/jam. Sedangkan waktu baku pada kondisi setelah perancangan sebesar 7,6766 detik/unit dan output standarnya sebesar 468 unit/jam. Hal tersebut berarti terjadi peningkatan output sebanyak 72 unit/jam dan produktivitas sebesar 18,18 %. Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 86 Gambar 7. Desain Meja dan Kursi Kerja Daftar Pustaka Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atma Jaya. Jogyakarta. Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna Widya. Jakarta. Kristanto/Perancangan Meja dan Kursi yang Ergonomis …/ JITI, 102, Des 2011, pp. 78-87 87 Santoso S. 2003. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakarmajaya. 1979. Teknik Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Bandung. Wingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi Kedua. Jakarta. ... Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BPPKB kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten Sukabumi dan salah satu bidangnya bergerak dalam pendistribusian Alokon/fasilitas kesehatan [5]. Dalam pengolahan data dan persediaan barang belum terkomputerisasi dan belum adanya ketersediaan aplikasi yang menunjang untuk mempermudah pada proses pendistribusian barang alokon [6]. ...... Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan error dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan [15]. 5. Pendukung support atau pemeliharaan maintenance ...Wawang Adi DarmaSofi NurtaliaDinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana BPPKB kabupaten Sukabumi merupakan salah satu Dinas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten Sukabumi dan salah satu bidangnya bergerak dalam pendistribusian Alokon/fasilitas kesehatan, Alokon/fasilitas kesehatan. Dalam pengolahan data dan persediaan barang belum terkomputerisasi dan belum adanya ketersediaan aplikasi yang menunjang untuk mempermudah pada proses pendistribusian barang alokon. BPPKB merupakan salah satu dinas yang tentu telah memakai sistem berupa perangkat komputer dalam menjalankan aktifitas kerja. Sistem ini menekankan sekumpulan elemen yang terdapat dalam suatu organisasi, perusahaan, aspek, dan sudut pandang yang berbeda sesuai dengan keterangan fungsi dalam hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang memiliki ciri dan karakteristik tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan data yang terkomputerisasi dapat diproses dengan mudah menggunakan Java Desktop dan MYSQL.... Product design is a process that begins with the discovery of the human need for a product to the completion of the drawings and design documents used as the basis for the manufacture of the product. The results of the design that are made into products will produce products that can meet human needs Kristanto, 2011. The tools are designed with attention to the anthropometry of the workers. ...The guitar industry is in Mancasan, Sukoharjo regency is a smallmedium enterprises which carried out finishing process to produceacoustic guitars. All of the process are done manually without anymachine. There is one process called fret wire installation where theoperator is in a static work posture for an extended period of time tohold the work piece. Nordic Body Map NBM assessment showedthat almost all assessed workers have pain in hip and right upperarm. There is indication of Musculoskeletal Disorders MSDS risk inleft upper arm, back, and waist of workers who conduct fret wiresinstallation process. This indication is confirmed using REBA. REBAScore for fret wiring operator is 10, it indicates that the investigationand modification was needed as soon as possible. This arises to aproblem called workers MSDS due to awkward posture. Thisresearch aims to design an ergonomic working table to reduce therisk of musculoskeletal disorder for fret wire installation was used to evaluate working posture to find the specificproblem. In addition, NIDA product development process andanthropometry concept were also implemented to develop workingtable based on the problem previously found. The result is theproposed working table which specifications are has adjustablesystem on the leg of the table, features a lock to hold the guitarhead, a support with a pad for the neck and body of the guitar, awork tool area and a half-coil fret wire arrangement, and a curvedtable base so that the operator is in a comfortable position and isclose to the work piece.... Penelitian Achiraeniwati & Rejeki, 2010 membuktikan dengan pemakaian fasilitas hasil rancangan perbaikan dengan metode antropometri dan RULA dapat menjamin tingkat kenyamanan, keselamatan dan kesehatan kerja dalam waktu yang lama. Penelitian Kristanto & Saputra, 2011 membuktikan dengan penerapan antropometri ukuran tubuh manusia dalam merancang fasilitas meja ternyata dapat berpengaruh dalam merubah posisi serta kenyamanan kerja operator. Selain itu, Perancangan meja dan kursi fasilitas kerja dapat berpengaruh terhadap waktu baku dan output standar untuk penyelesaian pemotongan. ...UMKM produsen sepatu dan sandal pada sentra Cibaduyut, diketahui memiliki resiko yang cukup tinggi yaitu pada proses pemasangan sole dikarenakan proses pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus. Proses pemasangan sole di Home Industri ini masih menggunakan fasilitas kerja yang seadanya. Selain itu pemasangan sole ini sering dilakukan bukan di meja tetapi di paha pekerja, hal ini sangat membahayakan pekerja karena memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi, sehingga para pekerja menjadi tidak nyaman pada saat bekerja. Adapun tujuan penelitian ini, merancang alat bantu kerja berupa meja kerja pada stasiun pemasangan sole of shoe dengan material selection agar posisi tubuh pekerja menjadi lebih aman, nyaman dan sehat sehingga mengurangi adanya resiko kecelakaan kerja akibat posisi kerja yang kurang baik dan akan meningkatkan produktivitas kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan metode antropometri untuk mengukur tingkat resiko bahaya dari postur tubuh pekerja yaitu dengan menggunakan metode RULA Rapid Upper Limb Assessment. Perhitungan ini, hanya dilakukan di stasiun sole. Selanjutnya, dengan menggunakan hasil metode RULA dapat dirancang sebuah desain alat bantu kerja berupa meja kerja pemasangan sole of shoe menggunakan software catya yang sesuai berdasarkan raw material selection, serta prinsip mekanika dan UMKM dalam aktivitas bisnis sekarang mulai menyadari pentingnya peran produksi yang mengutamakan unsur humanis melalui praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 sesuai dengan rekomendasi International labour organization ILO. Sejalan dengan hal tersebut praktek perilaku K3 melalui penggunaan alat kerja yang ergonomis untuk meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas sangat perlu diketahui oleh pelaku UMKM. Kegiatan PKM ini berupaya memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM kerupuk ikan desa Srowo kecamatan Sidayu berupa pelatihan desain ergonomi terhadap fasilitas produksi. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan serta monitoring evaluation agar proses pelaksanaan program PKM ini dapat berjalan sesuai rencana, memperoleh hasil sesuai harapan dan tuntas dilaksanakan. Hasil pelatihan desain ergonomi menunjukan bahwa peserta menjadi lebih mengetahui pentingnya perilaku ergonomic untuk kesehatan kerja. Selain itu, peserta juga lebih mengetahui bagaimana cara menyesuaikan alat kerja agar sesuai dengan kondisi tubuh merekaSukirman SyahABSTRAK Pegadaian merupakan tempat penyimpanan barang sebagai jaminan atas konsumen meminjam uang. Pegadaian ini bergerak di bidang persero pegadaian didirikan untuk membantu masyarakat memberikan modal usaha ataupun kebutuhan lainya, perusahaan ini telah memfokuskan dalam bidang usaha pegadaian atau penyimpanan barang. Dalam sebuah pekerjaan tentu kita mengenal yang disebut gaji, pegawai mendapat gaji setiap bulanya. Pegadaian di kota sukabumi adalah sebuah kantor atau intansi yang mempunyai banyak pegawai. Disana masalah memberian gaji masih menggunakan sistem informasi berbasis komputer tapi belum menggunakan DBMS yang bisa mempercepat kerja terutama bagian keuangan karena berhubungan dengan pemberian gaji pegawai sangat memakan waktu dan tenaga. Dalam hal ini mencoba memberikan solusi untuk mempermudah dalam pekerjaan terutama bagian administrasi/keuangan. untuk itu saya mencoba memberikan sebuah program yang bisa menyimpan banyak data yaitu dengan menggunakan sistem informasi database Visual Basic Anwar UlumDS Drajad WibowoSutarya SutaryaThe spread of the Covid-19 virus has now spread throughout the world and has affected various fields, one of which is experiencing this influence, namely the field of work where many companies reduce the number of employees and changes in office work systems, such as companies doing remote work systems where workers do office work. from their homes without having to always come to the office. One of the jobs that use the system is a copywriter. In dealing with this, the author took the initiative to design a desk to support this and give the impression that the office stays focused on doing work and can increase productivity at work, with a design that remains comfortable when used and still pays attention to ergonomic values. Using qualitative research techniques with data expressed in the form of words, sentences and pictures, Sugiyono, 2006; Pratiwi, 2017 designing a minimalist home office desk form that uses a modern style and additional features as support. A product needs to be adapted to the user and the place where the product is placed. This desk product with a minimalist home office desk concept is intended for students, students, and workers. Apart from being a supporter of this desk activity, it can be used as a complement in interior design. Merry SiskaYenita MorenaFerdi FernandoAbstrak-Posisi kerja yang membungkuk dan menumpuknya beban tubuh di kaki pada saat proses membuang hati dan mengupas kulit nanas tidak sesuai dengan kaidah ergonomi. Hal ini dapat mempercepat rasa kelelahan yang dialami pekerja dan bisa mengakibatkan cedera. Penerapan alat pembuang hati dan pengupas kulit nanas yang dirancang berdasarkan data antropometri pekerja di UD Berkat Bersama, lebih ergonomis dari kondisi awal. Alat yang baru dapat mengurangi konsumsi energi pada proses pembuangan hati nanas sebesar 14,5% dan 3,8% untuk proses pengupasan kulit nanas. Waktu baku yang dihasilkan setelah perancangan sebesar 21,6 detik/proses dimana setiap prosesnya alat mampu membuang hati dan mengupas kulit dua nanas secara bersamaan, sehingga mengurangi sebesar 62,5% dari waktu sebelum perancangan. Kata kunci Ergonomi, Konsumsi Energi, Waktu Kerja. Abstract-Working in bent position and stacked body weight on legs when throwing the peel pineapple hearts and not in accordance with the rules of ergonomics. It can speed up the sense of fatigue experienced by workers and could lead to injury. Application of tools and skinner thrower pineapple hearts designed based on anthropometric data of workers in UD Berkat Bersama, more ergonomic than the initial conditions. The new tool can reduce energy consumption in the process of disposal of pineapple hearts of and for the process of stripping the skin of pineapple. The resulting standard time of seconds after the design / process where each process tool able to dispose the hearts and pineapple peel two simultaneously, thereby reducing the of the time before WidodoIsmail FerdiansyahAdi PrasetyoThe table is a furniture that has a basic surface and legs as a buffer that varies in shape and function. The design of this product is intentionally dedicated to the needs of a table that has a large capacity to store food, drinks, and even other tools. But the dimensions of the OS Table is currently felt not to provide comfort to its users. Therefore, the idea arose to redesign the multifunctional table design OS Table to create comfort for its users. This research was conducted using the Anthropometry method. Based on the results of data processing that has been done by collecting anthropometric data, namely Popliteal Height Tpo, Elbow Length to Hands Pst, Sitting Elbow Height Tsd, Coverage of Hands Forward Jtd and Length of Hand Range Prt, then it can be concluded the results of the OS Table redesign by using the 5th percentile for the smallest and the 95th percentile for the largest resulting in the dimensions of the maximum length of the table is 150 cm and the minimum length of the table is 118 cm, the width of the table is 69 cm while the height of the table is 69 cm. This multifunctional table OS Table has been redesigned to achieve an ergonomic dimension, thus providing comfort for the Tables , OS Table, Anthropometry, Ergonomics, Product Design Irma Nur AfiahSchool is one of the places to study. Therefore, it requires facilities to support the sustainability of the process of teaching and learning to teach such as study desks and study chairs. However, when the activity of writing is performed using study desks and chairs, students tend to lean to the front, slouch and dangle their feet. Evaluation of the products ergonomically has to be adjusted with the usage in order that they are not going to cause various negative impacts for students that will take place in both the short term and the long one. As a consequence, this study is important to carry out to minimize the mismatch of study desks and chairs with students and to obtain the redesigned results of study desks and study chairs ergonomically. The anthropometric approach was used for the dimensions of the human body in the design of study desks and chairs. In addition, the biomechanical approach was utilized to evaluate good sitting position for students. The evaluation was observed from the calculation of compression pressure, which is the load that occurs in the neck and lumbar. The results of the design of the proposed study desks and chairs are more ergonomic and can accommodate anthropometric users; hence, parts of the study desks and chair can minimize the complaints perceived by students. Through the biomechanical approach, the results obtained the angle surface of the table of 200, the slope of the seat rest of 100º and the seat slope of 50ºErgonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi KeduaSritomo WingjosoebrotoWingjosoebroto, Sritomo. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu Teknik Analisa untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya. Edisi Kedua. 5. Flowchart PenelitianPapan PengamatanPapan Pengamatan. Gambar 5. Flowchart PenelitianAnalisis Perancangan Kerja dan ErgonomiA M Madyana. 1996. Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atma Jaya. Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna WidyaEko NurmiantoNurmianto, Eko. 1996. Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Guna Widya. Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok GramediaS SantosoSantoso S. 2003. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi BandungAnggawisastra SutalaksanaSutalaksana, Anggawisastra, Tjakarmajaya. 1979. Teknik Tatacara Kerja. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Bandung. Glossy adalah finishing yang mengkilap, jika diterapkan pada meja makan ataupun kursi makan bisa memberikan efek elegan dan cantik. Aneka konsep yang bisa anda pakai untuk ruang makan Jika Anda menginginkan ruang makan dengan yang berwarna tertentu, tidak ada salahnya mencoba konsep monokrom di rumah. Dari pengamatan dan pengalaman kami dalam melayani customer, dalam hal finishing furniture kayu, kebanyakan dari mereka lebih memilih menggunakan HPL High Pressure Laminate, cat duco, dan melamik. Tiga pilihan tersebut yang paling banyak diminati, dan tentang tiga pilihan finishing itu pula lah pertanyaan-pertanyaan sering bermunculan dari customer. Rata-rata customer meminta masukan dari kami tentang ketiga pilihan finishing itu. Mana yang terbaik? Untuk itu kami rangkumkan kelebihan dan kekurangan dari finishing HPL, cat duco, dan juga melamik. Finishing HPL Ini adalah metode sentuhan akhir pada furniture kayu dengan menggunakan laminasi tekanan tinggi. Furniture yang biasa mengaplikasikan finishing HPL adalah permukaan meja, rak kabinet, lemari, kitchen set, hingga backdrop TV. Kelebihan Finishing HPL Berikut ini adalah kelebihan dari finishing HPL untuk furniture kayu 1. Tahan Air Selain tahan gores, HPL juga tahan air. Permukaan HPL bukan sambungannya, tidak akan rusak atau berubah warna jika terkena air atau minyak. 2. Tahan Gores Finishing HPL ini punya ketahanan cukup bagus terhadap goresan benda tajam. Tahan goresan, bukan berarti anti goresan. 3. Mudah Dibersihkan Untuk membersihkan HPL, cukup dilap dengan cairan pembersih furniture biasa. Tidak perlu perawatan rumit-rumit. 4. Mudah Diperbaiki Selain gampang merawatnya, memperbaiki HPL juga mudah. Penting untuk melihat tingkat kerusakannya. Jika ada bagian HPL yang retak, lepas lapisan HPL dengan thinner,ganti dengan lapisan HPL baru. Anda bisa memanggil tukang jika ragu. 5. Harga Terjangkau Walau penampilannya elegan, HPL tetap ramah di kantong, kok. Perabotan yang dilengkapi finishing HPL harganya cukup terjangkau. 6. Warna & Motif Beragam HPL tersedia dalam banyak pilihan warna dan motif, sehingga Anda lebih mudah menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan. 7. Pengerjaan Cepat Proses pengerjaan furniture dengan finishing HPL biasanya tidak butuh waktu lama. Tidak tergantung dengan sinar matahari. Kekurangan Finishing HPL Berikut ini adalah kekurangan dari finishing HPL untuk furniture kayu 1. Bagian Sudut Rentan Bagian yang mempertemukan dua sisi pada furniture dengan lapisan HPL adalah bagian paling mudah rusak, atau istilahnya “compel”. Bagian ini bisa mudah pecah jika tidak dikerjakan dengan baik. 2. Tidak Terlalu Tahan Panas Sebenarnya finishing HPL ini cukup tahan pada suhu panas. Tapi jika paparan panasnya terlalu lama, maka lemnya berkurang daya rekatnya, dan akhirnya tempelan HPL terlepas. 3. Tidak Cocok untuk Outdoor Karena tidak terlalu tahan terhadap suhu panas, maka furniture dengan finishing HPL kurang cocok jika diletakkan di luar ruang. 4. Terkesan Pasaran Karena finishing dengan HPL ini sangat digemari dan banyak digunakan, akibatnya penggunaan sentuhan akhir dengan HPL pada furniture menjadi terkesan sejuta umat alias pasaran . Finishing Cat Duco Ini adalah metode sentuhan akhir pada furniture kayu dengan menggunakan cat warna solid, yaitu duco. Finishing ini akan menutup seluruh warna dan serat kayu menjadi warna baru, yaitu warna cat tersebut. Furniture yang biasa mengaplikasikan finishing cat duco adalah daun pintu, jendela, kusen, rak kabinet, rak buku, partisi, dan lemari. Kelebihan Cat Duco Kayu Berikut ini adalah kelebihan dari finishing cat duco untuk furniture kayu 1. Banyak Pilihan Warna Solid Warna cat duco tersedia dalam banyak pilihan warna. Biasanya ada 24 pilihan warna untuk setiap merek. 2. Warna Cat Duco Bisa Dicampur Selain banyak pilihan warna, Anda juga bisa mendapatkan beragam warna baru, bahkan warna yang sebelumnya belum pernah ada, karena cat duco bisa dicampur-campur. Ini adalah salah satu kelebihannya. 3. Hasil Akhirnya Bisa Disesuaikan Finishing dengan cat duco, Anda dapat menentukan hasil akhirnya apakah akan dibuat glossy atau doff. Kelebihan untuk hasil akhir glossy, Anda dapat dengan mudah membersihkan kotoran yang menempel. 4. Ekonomis Cat duco dapat dipilih berdasarkan jenisnya, yaitu solvent-based berbasis campuran zat kimia homogen dan water-based berbasis campuran air. Pilihan solvent-based lebih murah harganya. Water-based lebih mahal karena mudah dan cepat kering, sehingga hemat waktu produksi. 5. Dapat Menutupi Permukaan Kayu Rusak Cat duco dapat berfungsi sebagai penutup permukaan kayu yang tidak rata, rusak, ada banyak cacat warna, atau belang akibat jamur. 6. Lapisannya Tebal dan Kuat Cat duco hanya akan menempel pada permukaan kayu, tidak meresap ke pori-pori. Hal ini menghasilkan lapisan yang cukup tebal sehingga dapat melindungi permukaan kayu dengan baik. 7. Cocok di Segala Jenis Kayu Cat duco bisa diaplikasikan ke segala jenis kayu dan akan menempel dengan baik. Kelembapan kayu harus diperhatikan untuk hasil optimal. Kekurangan Cat Duco Kayu Berikut ini adalah kekurangan dari finishing cat duco untuk furniture kayu 1. Proses yang Cukup Lama Proses pengecatan dengan cat duco cukup lama karena lapisan coating yang dibentuknya cukup tebal. Anda perlu spare waktu seharian. 2. Tidak Bisa Menampilkan Keindahan Kayu Yang harus disadari penggunaan cat duco ini akan menghilangkan warna dan serat keseluruhan dari kayu. Artinya kayu yang mahal akan tertutup keindahannya setelah diaplikasikan dengan cat duco. 3. Harus Teliti dan Hati-Hati Kekurangan dari cat duco ini adalah tidak bisa digunakan asal-asalan, melainkan harus hati-hati, teliti, dan sedetail mungkin. Misalnya jika hasil cat tidak rapi atau bergelombang, maka saat kering akan mengakibatkan keretakan. 4. Produk Penyertanya Banyak Cat duco tidak bisa digunakan sendiri. Setidaknya ada beberapa produk yang menyertainya, mulai dari dempul, primer, cat duco, hingga top coat. Semua bahan tersebut harus digunakan untuk hasil maksimal. 5. Bisa Picu Penyakit Berbahaya Saat proses produksi, paparan bahan cat duco yang disemprotkan jika terlalu sering terhirup dapat mengancam kesehatan, antara lain kanker paru-paru dan kanker tenggorokan. Finishing Kayu Melamik Ini adalah metode sentuhan akhir pada furniture kayu dengan menggunakan cat melamik, yang masuk ke bagian finishing jenis transparan alias clear finish. Pengaplikasiannya bisa menggunakan spray, yang menghasilkan finishing yang halus dan merata dan tetap dapat menampilkan keindahan alami pada serat kayu. Finishing melamik biasanya diterapkan di meja, kursi, pintu, dan partisi. Kelebihan Melamik Berikut ini adalah kelebihan dari finishing melamik untuk furniture kayu 1. Finishing melamik dapat menampilkan keindahan serat kayu. 2. Finishing melamik menghasilkan permukaan kayu yang sangat halus. Hal ini karena pori-pori dari kayu tertutup. 3. Finishing melamik memberikan kesan mewah pada furniture kayu. Kekurangan Melamik Berikut ini adalah kekurangan dari finishing melamik untuk furniture kayu 1. Finishing melamik tidak bisa diaplikasikan untuk furniture eksterior. 2. Furniture yang sudah pernah dilakukan finishing melamik akan sulit dilapis ulang. 3. etelah pengaplikasian finishing melamik, furniture akan sangat berbau yang menyengat dan perih di mata. Setelah mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan dari finishing HPL, finishing cat duco, dan finishing melamik, Anda dapat menentukan jenis finishing mana yang paling cocok dan sesuai dengan selera Anda untuk furniture kesayangan Anda. Selanjutnya Anda dapat menghubungi Rancang Mebel untuk melakukan finishing tersebut dengan hasil terbaik. Finishingpada produk meja kayu adalah dengan a. Pengemasan meja ke dalam plastic b. Pemeriksaan kualitas produksi c. Mengevaluasi produk kerajinan d. Perencanaan produksi e. Pelapisan dan pewarnaan produk. June 27, 2022 by administrator. Kayu oak dihasilkan dari pohon oak yang merupakan tanaman dari genus Quercus. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di wilayah yang dingin seperti Amerika, Asia, Eropa, dan Afrika utara. Terdapat ratusan spesies oak yang tumbuh dan dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Bagi kita yang tinggal di Indonesia, kayu oak tergolong mahal dan sulit untuk didapatkan. Jika ada ukurannya pun tertentu. Apa yang menarik dari kayu ini sehingga banyak digunakan? Alasan utamanya adalah kayu oak merupakan kayu keras. Baca Juga Karakteristik Pohon Oak di Indonesia dan Fakta Uniknya  Kepopuleran kayu oak sudah mendunia karena tingkat kekerasan yang dihasilkan. Pertumbuhan pohon kayu oak bisa mencapai ratusan tahun yang menandakan semakin meningkatnya kualitas kayu. Sifat kayu oak yang keras dan kuat didukung oleh pori kayu yang cukup besar. Teksturnya yang unik akan memudahkan proses finishing nantinya. Pada saat masih menjadi pohon sering digunakan sebagai tanaman perindang dengan batang dan cabangnya yang sangat kuat. Tingkat kekerasan kayu oak termasuk kelas II dan termasuk kayu yang tahan terhadap serangan jamur atau rayap. Ciri khas dari kayu oak ini adalah memiliki pori besar namun bukan termasuk kayu lunak. Baca Juga 5 Tips Aplikasi Cat Natural Terbaik untuk Hasil Fantastis Kayu Oak Ukuran pori yang lebar tersebut memudahkannya untuk cepat kering apabila terkena cairan atau air hujan. Keuntungan menggunakan pohon yang tumbuh di cuaca dingin adalah memberikan ketahanan tinggi terhadap cuaca dingin dan kelembaban yang tinggi. Disisi lain, kayu oak memiliki kelemahan terhadap panas matahari. Cuaca yang panas akan membuat kayu bengkok karena mengalami penyusutan yang drastis. Maka tidak baik untuk menggunakan perabotan dari kayu oak luar ruangan atau sering terkena panas matahari. Baca Juga Buat Tampilan Meja Bar Natural Eksotis Melalui Finishing Cepat dengan Biovarnish Proses pengolahan kayu oak cukup sulit mengingat kemudahannya untuk retak. Setelah Kayu menjadi kering, proses pemotongan harus dengan pisau gergaji yang tajam jika tidak akan menimbulkan retak. Apabila timbul retak selama proses pengolahan, gunakan lem untuk memperbaikinya. Hindari juga prose spenyambungan dengan paku karena inilah penyebab kertakan yang utama. Ciptakan sambungan furniture menggunakan lem yang lebih aman. Baca Juga menganal fungsi jenis cat polyurethan untuk finishing outdoor furniture Perhatikan juga dengan perawatan baik jenis finishing dan setelah selesai di finishing. Walaupun tahan terhadap rayap dan jamur dan resiko kerusakan akibat sumber tersebut masih sering terjadi. Kelembaban tinggi di Indonesia bisa mendatangkan jamur dan rayap dengan cepat. Diperlukan pengawetan kayu dengan obat anti rayap dan jamur sebelum finishing. Pastikan juga cat yang digunakan mengandung bahan additive yang bagus. Perhatikan perawatan, mulai dari membersihkan dari debu hingga pemolesan kayu secara teratur. Kayu oak adalah jenis kayu yang mahal jadi sebaiknya lakukan perawatan secara berkala. Jenis-Jenis Kayu Oak Karakteristik kayu oak yang keras tersebut tergantung dengan jenisnya. Ada dua jenis kayuoak yang pertama adalah kayu ek merah red oak dan kayu ek putih white oak. Kedua jenis ini perlu dibedakan karena memiliki ciri khas yang berbeda. Jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah kayu ek putih. Seperti apakah ciri dari kayu ek merah dan ek putih? Berikut ini penjelasannya. ⇒ Red Oak Nama biologi dari red oak adalah Quercus rubra dan banyak ditemukan di Amerika Utara dan Tenggara Kanada. Tinggi pohon bisa mencapai 25-35 meter dengan diameter 1-2 meter. Warna kayu terasnya adalah coklat muda kemerahan. Bagian kayu gubalnya hampir berwarna putih dan tidak terlalu terlihat batasannya dengan kayu teras. Serat kayunya lurus dengan teratur dan tekstur kayu yang agar kasar. Pori kayu sangat besar sehingga jika seseorang meniupkan dari satu sisi maka akan keluar udara di sisi lainnya. Tingkat keawetan kayu oak merah ini sangat rendah khususnya terhadap rayap. Tingkat keawetan yang dimiliki ini tidak sebagus white oak. Daya susut yang rendah membuat nilai kayu menjadi lebih tinggi dan mudah untuk dipotong dengan mesin pemotong. Proses finishing, perekatan dengan lem sangat mudah. Memiliki reaksi yang buruk terhadap besi. ⇒ White Oak Memiliki nama latin Querbus alba dan banyak ditemukan di daerah Amerika Timur. Tinggi pohon Ek putih bisa mencapai 20-25 meter, lebih rendah jika dibandingkan dengan red oak. Diameter pohon bisa mencapai 1,2 meter. Warna dari kayu terasnya adalah coklat muda dan sering memiliki warna kehijauan. Bagian kayu gubalnya coklat terangdan tidak memiliki tampilan yang kentara antara kayu teras. Sangat mudah membedakan warna white oak dan red oak sehingga Anda tidak akan salah membelinya. Serat kayunya lurus dengan beberapa lekukan dan tidak memiliki tekstur kayu yang halus. Untuk lingkaran tahun yang jelas terlihat bisa memiliki ukuran 2-4 baris. Kayu memiliki ketahanan yang sangat bagus terhadap rayap dan juga jamur. Pengolahan kayu ek putih terbaik adalah dengan cara gergaji manual dan mesin. Tidak memiliki daya susut yang tinggi setelah proses pengeringan selesai. Setelah diolah akan menghasilkan kayu yang tetap stabil. Perubahan warna bisa terjadi jika kayu sering bersentuhan dengan besi atau besi yang berkarat. Mudah untuk dilem dan dicat dengan bahan finishing apapun. Harga dari kayu ek putih sedikit lebih mahal dibandingkan kayu red oak. Perbedaan harga ini dapat dilihat dari kualitas ketahanan dari kayu oak putih dan merah. Jenis kayu yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah white oak, jadi jika Anda ingin menggunakannya persiapkan uang yang lebih. Berbagai Macam Fungsi Kayu Ek di Indonesia Apa saja fungsi yang didapatkan dari kayu ek? Apa saja produk produk yang bisa dibentuk menggunakan material ini? Baik kayu ek putih atau merah memiliki kualitas dan tampilan berbeda. Sangat penting untuk memperhatikan hal ini dalam pengolahannya menjadi sebuah produk yang akan digunakan. Berikut ini macam-macam produk olahan yang memanfaatkan kayu oak putih dan merah. Bahkan beberapa diantaranya bisa Anda buat sendiri di rumah. √ Kabinet Siapa yang tidak membutuhkan kabinet di rumah? Berbagai macam kabinet dapat diciptakan baik itu kabinet dapur atau untuk tempat penyimpanan pakaian. Kabinet menjadi furniture yang praktis untuk tempat penyimpanan benda apapun. Material kabinet bisa menggunakan white oak atau red oak. Warna yang dihasilkan sangat berbeda dengan kayu asli dari Indonesia. Jenis kayu yang mudah untuk dipotong membuat para DIY pun bisa membuat kabinet sendiri di rumah. √ Furniture Indoor Anda bisa menggunakan kayu red oak atau white oak sebagai furniture indoor. Seperti tempat tidur, meja tv, meja tamu bahkan kursi tamu. Semua furniture yang digunakan di dalam ruangan tidak memiliki resiko kerusakan dari sinar uv. Adanya kelembaban masih bisa diatasi dengan lapisan pernis atau plitur. Lapisan coating tersebut juga akan memberikan tampilan kayu oak lebih mewah. Warna transparan akan mengekspos keindahan warna dan seratnya. √ Furniture Outdoor Jika Anda akan menciptakan furniture outdoor seperti meja kursi teras maka gunakanlah white oak. Seperti yang telah dijelaskan bahwa white oak memiliki keawetan lebih baik dari serangan rayap dan juga jamur. Hanya saja Anda harus menggunakannya sebagai furniture outdoor yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Misalnya saja seperti patio dan furniture teras. Furniture yang berada di bawah atap seperti balkon juga bisa menggunakan white oak. √ Kusen Jendela dan Pintu Apabila dilihat dari kekuatannya, kayu oak dapat digunakan sebagai kusen jendela dan juga pintu. Kusen yang terbuat dari kayu oak lebih tahan lama dibandingkan kayu lainnya. Sangat menarik untuk menggunakan kayu oak sebagai kusen karena berbagai gaya khususnya gaya minimalis pada rumah. √ Lantai Kayu Tidak sedikit lantai kayu yang memanfaatkan kayu oak. Kayu oak putih menjadi pilihan utama yang harus dipilih. Sebagai lantai, kayu oak sangat mudah untuk di finishing dan menghasilkan lantai kayu yang indah. Jenis Finishing yang Tepat Diaplikasikan Mengenal karakter, jenis dan fungsi kayu oak tidak terlepas juga dari proses finishingnya. Kayu oak membutuhkan finishing dari bahan coating yang akan memberikan perlindungan dari luar. Salah satu finishing yang dianjurkan dan banyak dipilih adalah warna natural. Kayu oak tidak memiliki banyak cacat jadi Anda bisa memberikan hasil finishing transparan. Pilih dua finishing natural atau transparan. Produk Biovarnish akan membantu Anda untuk mendapatkan hasil finishing natural atau transparan. Cukup pilih sesuai kebutuhan dan Anda akan mendapatkan hasil finishing yang diinginkan. Berikut ini dua pilihan finishing yang bisa Anda dapatkan melalui produk Biovarnish. 〉 Finishing Transparan 〈 Jika Anda ingin memperlihatkan warna asli kayu maka pilih finishing transparan. Produk pertama yang diaplikasikan adalah Biovarnish sanding sealer. Aplikasikan sanding sealer setelah oak di amplas hingga bersih dan halus. Kedua adalah Biovarnish clear coat matte setelah aplikasi sanding sealer selesai. Baik sanding sealer dan clear coat menggunakan cara aplikasi yang sama. Campurkan cat dengan air dan aduk merata. Kumasukkan larutan cat dengan kuas nilon searah serta kayu. Sanding sealer membutuhkan waktu kering 60 menit kemudian di amplas ambang. Baru setelah itu aplikasi clear coat dengan waktu kering semalaman. 〉 Finishing Natural 〈 Maksud dari finishing natural tetap memperlihatkan serat kayu, hanya warna kayu dipertajam dengan aplikasi wood stain. Produk Biovarnish memberikan tiga produk pertama adalah Biovarnish wood filler lalu Biovarnish wood stain dan terakhir adalah Biovarnish clear coat. Aplikasi wood filler harus menggunakan pisau palet atau diaplikasikan langsung dengan kain setelah diencerkan. Fungsinya untuk menutup seluruh pori kayu sehingga melindungi dari kelembaban. Filler akan kering setelah 20 menit kemudian dapat dilanjutkan dengan pengamplasan. Setelah wood filler aplikasi wood stain sesuai dengan warna yang dipilih. Anda bisa memilih warna oak seperti red ox atau yellow ox. Proses aplikasinya meliputi pelarutan bahan dan penguasan dengan kuas nilon searah serat kayu. Lapisan wood stain akan kering setelah 60 menit yang dapat dilanjutkan dengan aplikasi clear coat. Jika Anda ingin mendapatkan warna yang lebih gelap maka aplikasikan wood stain beberapa lapisan. Aplikasi Biovarnish clear coat matte sama seperti sebelumnya. Campurkan dengan air untuk pengenceran kemudian kuaskan dengan kuas nilon. Lanjutkan dengan proses pengeringan selama semalaman. Hasil warna sesuai dengan berapa banyak Anda memberikan lapisan wood stain. Namun pastikan setiap lapisan coating harus di amplas ambang dengan amplas 400 sebelum dilapisi cat di atasnya. Dimanakah Anda bisa Mendapatkan Produk Ini? Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi HotLine kami via Whatsapp dan telepon disini HotLine Bio. Atau melaui e-mail Klik Disini. Anda dapat membeli seluruh varian produk dari Bioindustries secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini Bio Center Yogyakarta Jl. Sidikan 94, Surosutan, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia 55162 Phone 0274 287 1834 Hp / WhatsApp Klik Disini e-mail Klik Disini Bio Service Point Jepara Jl. Raya Kudus Km. 9, Ngabul, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah 59417 Phone 0291 598992 e-mail Klik Disini Bio Service Point Cirebon Jl. Escot Desa Tegalwangi, Weru, Cirebon, Jawa Barat 45154 Phone 0231 320759 e-mail Klik Disini Rekomendasi Untuk AndaFungsi Sanding Sealer Pada Finishing Kayu NaturalMengenal Karakter Kayu Untuk Finishing Kayu Jati Belanda Yang TepatKayu Ulin Karakter, Harga Kayu dan Cara Finishing dengan PernisKayu Johar Karakter, Kualitas, Pengolahan dan Cara FinishingFungsi Dempul dan Wood Filler pada Rotan dan Kayu sampai Cara AplikasiKarakteristik dan Fungsi Kayu Mindi sebagai Alternatif Jati BelandaPilihan Menarik LainnyaMerek Dempul Kayu yang Bagus untuk Kayu MerbauKarakteristik Kayu Mindi dan Aneka Finishing yang Cocok untuk DipilihKarakteristik Pohon Oak di Indonesia dan Fakta Uniknya 3 Macam Fungsi Dempul Kayu Terbaik Lengkap dengan Cara Aplikasinya7 Alasan Meja Makan Kayu Jati Banyak Dipilih selain Tahan LamaKayu Mindi Tampak Mengkilap, Manfaatkan Cat Kayu Warna Gloss IniPerbandingan Cat Kayu Jati Water Based dan Solvent, Mana yang Bagus?Kayu Karet Cara Mengawetkan dan Cat yang Bagus untuk DigunakanInilah Distributor Cat Duco Aman Merk Bioduco yang TerpercayaFinishing Kayu Jati Belanda dengan Sanding Sealer BiovarnishMengenal Jati dan Mahoni, Dua Jenis Kayu untuk Tampilan Furniture Mewah12 Masalah Paling Sering Muncul Saat Finishing Natural dan SolusinyaHomeArticlesJenis Jenis Finishing Pada Furniture Jenis Jenis Finishing Pada Furniture Apabila kita ingin membuat furniture sendiri atau dengan model custom, kita juga harus mengetahui jenis finishing apa yang cocok dengan furniture yang kita buat atau yang kita inginkan. Berikut ini adalah Jenis Jenis Finishing Pada Furniture yang merupakan proses terakhir dalam pembuatan furniture-furniture 1. Finishing Melamic Melamic adalah sejenis pelitur, yaitu cairan yang disemprot sebagai pelapis luar furniture dan melamic termasuk dalam pelapis yang berbentuk transparan atau clear finishes. Pelapis ini mampu menutup permukaan kayu sehingga pori – pori kayu tidak terasa, keunggulannya urat kayu tetap terlihat, sehingga furniture yang menggunakan finishing melamic akan tetap terlihat natural dan tampak mewah. Jenis finishing melamic ada 2 yaitu dof dan mengkilap glossy. 2. Finishing Duco Cat duco mempunyai banyak pilihan warna. Dari warna pastel, natural, maupun warna-warna yang mencolok. Cocok untuk furniture modern, minimalis dan juga furniture anak. Harganya relative mahal dan bila sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Dapat diaplikasikan dengan spray semprot atau menggunakan kuas. Hasil tampilan duco berkesan mewah, anda dapat memilih beberapa warna yang sesuai dengan selera anda. Warna yang sering digunakan biasanya putih glossy. Dengan duco anda akan mendapatkan nuansa furniture yang modern, kelebihannya jika anda bosan dengan warna yang ada, anda dapat dengan mudah mengecatnya dengan warna lain. Kelemahan duco adalah baunya cukup tajam, ada baiknya anda tidak terlibat dalam proses finishing ini. 3. Laminasi laminated Selain finishing duco dan melamic, anda dapat memilih jenis finishing berbentuk laminasi laminated seperti HPL High Preassure Laminated dan Venner. Jenis laminasi ini akan ditempel pada permukaan furniture anda. Kelebihan jenis laminasi ini adalah anda dapat memilih berbagai macam tipe tekstur. Kelemahannya dalam waktu yang lama laminasi ini dapat mengelupas, terlebih jika sering terkena air dan udara lembap. 4. PU PolyUrethane Lebih awet dibandingkan dengan jenis finishing Melamic dan lebih tebal lapisan filmnya. Bahan finishing membentuk lapisan yang benar?benar menutup permukaan kayu sehingga terbentuk lapisan seperti plastik. Memiliki daya tahan terhadap air dan panas sangat tinggi. Sangat baik untuk finishing produk outdoor, kusen dan pintu luar atau pagar. Proses pengeringannya juga menggunakan bahan kimia cair yang cepat menguap. 5. Politur Bahan dasar finishing ini adalah Shellac yang berwujud serpihan atau batangan kemudian dicairkan dengan alkohol. Anda juga bisa memperolehnya dalam bentuk siap pakai sudah dicampur alkohol pada proporsi yang tepat. Di sini alkohol bekerja sebagai pencair solvent. Setelah diaplikasikan ke benda kerja, alkohol akan menguap. Aplikasi dengan cara membasahi kain sebaiknya yang mengandung katun dan memoleskannya secara berkala pada permukaan kayu hingga mendapatkan lapisan tipis finishing film pada permukaan kayu. Semakin banyak polesan akan membuat lapisan semakin tebal. Jadi tipe finishing apa yang kira – kira cocok untuk perlengkapan furniture anda? Create an account to expedite future checkouts, track order history & receive emails, discounts, & special offers Register
Semuabilah kayu harus melalui proses yang panjang sebelum instalasi furnitur. Finishing adalah salah satu proses terpenting dalam pembuatan furnitur kayu. Ada berbagai jenis dan produk yang digunakan untuk menyelesaikan furnitur kayu untuk mengubah penampilannya. Setiap bahan dan setiap metode pemrosesan menciptakan fitur unik dari furnitur kayu. Nah, terutama jika anda berencana untuk
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Mengenal Particle Board Kayu Olahan Multiguna yang Ramah Lingkungan ©Shutterstock Di antara kayu olahan, particle board adalah salah satu jenis yang paling sering digunakan. Pernah menjadi material furnitur berkelas pada masa awal kemunculannya di tahun 1940-1950-an, kini particle board telah menjadi bagian hidup sehari-hari yang dianggap terjangkau. Hal ini tidak lepas dari berbagai kelebihan particle board. Kali ini, kami akan sajikan sekilas fakta, kelebihan dan kekurangan, jenis, serta fungsi dari particle board. Apa itu particle board?Particle board adalah salah satu jenis kayu olahan yang sering digunakan sebagai alternatif pengganti kayu keras. Dalam kelompok kayu olahan, particle board termasuk dalam kategori fiberboard dengan kepadatan rendah low-density. Particle board juga dikenal sebagai chipboard. Particle board termasuk dalam jenis kayu olahan modern yang tertua. Gagasan pembuatan particle board telah muncul pada akhir 1870-an. Namun, mesin pembuatannya baru dipatenkan pada 1932 oleh penciptanya, Max Himmelheber. Pabrik particle board pertama Torfit Werke AG berada di Bremen, Jerman. Particle board menjadi populer pada akhir 1940-an saat terjadi kelangkaan plywood. Dibanding kayu keras, plywood merupakan material furnitur yang terjangkau pada masa itu.©ShutterstockApa material particle board?Particle board dibuat dari sisa-sisa produk kayu seperti bubuk gergaji, sisa pasahan kayu, atau partikel serpihan kayu. Particle board dibuat melalui 4 tahap chipping, drying, gluing, mat forming, pressing, serta trimming & sanding. Chipping adalah proses penghancuran kayu atau sisa kayu menjadi butiran kayu ukuran-ukuran tertentu. Butiran-butiran kayu ini kemudian dikeringkan dalam proses drying sebelum diaduk dengan lem dalam proses gluing. Lem yang menjadi pengikat tersebut umumnya dipilih dari jenis resin sintetis seperti lem, ditambahkan pula zat antijamur dan api, zat pengeras hardener, dan emulsi lilin untuk mengurangi serapan air dan menstabilkan bentuknya. Selanjutnya, adonan ini dihamparkan dalam proses mat forming sebelum akhirnya melalui proses pressing, yaitu dipres dalam keadaan panas menjadi suatu papan. Dalam proses trimming & sanding, lembaran-lembaran papan yang tercipta kemudian dikeringkan, dipotong, dan dirapikan agar siap jual.©ShutterstockKelebihan dan kekurangan particle board Dibandingkan material sejenisnya, particle board memiliki kelebihan yang paling nyata dari sisi harga. Harganya jauh lebih terjangkau daripada kayu kualitas menengah, premium, serta kayu olahan lainnya seperti plywood, blockboard, dan board memiliki sifat mudah diolah untuk berbagai keperluan. Ketersediaannya melimpah dalam berbagai bentuk potongan, ukuran, dan ketebalan tertentu. Tak hanya itu, particle board pun ramah lingkungan karena dibuat dari limbah segi struktur, particle board bersifat tidak mudah melengkung atau penyok. Permukaannya yang rata membuatnya cocok untuk ditempeli lapisan laminasi dekoratif ataupun veneer kayu. Particle board memiliki bobot ringan sehingga mudah diangkut. Perawatannya pun mudah. ©Zeno LivingSayangnya, particle board bisa mengembang, melengkung, dan berubah warna jika dihadapkan pada kondisi udara yang lembap berair. Karena bersifat lunak dan memiliki kepadatan rendah, particle board akan mudah rusak jika tidak hati-hati dalam perlakuannya. Particle board juga tidak bisa menyangga beban kimiawi dalam pembuatannya, particle board bisa saja menimbulkan masalah kesehatan karena mengandung resin formaldehid yang seiring waktu dapat melepaskan gas formaldehid yang particle board dan fungsinyaAda berbagai tipe particle board. Berdasarkan ukuran butiran atau partikel kayu penyusunnya, terdapat jenis particle board lapis tunggal dan particle board lapis tiga. Particle board lapis tunggal terdiri dari partikel kayu berukuran sama. Tipe ini cocok dilapis veneer atau laminasi plastik. Particle board lapis tiga terdiri dari lapisan partikel kayu besar yang diapit oleh lapisan-lapisan partikel kayu kecil yang rapat. Karena permukaannya sangat rata, particle board ini dapat dicat. Selain itu, ada pula graded-density particle board, melamine particle board, cement-bonded particle board, laminated particle board, serta veneered particle particle board strukturnya mirip particle board lapis tiga, hanya saja susunan partikel kayunya lebih teratur, yaitu makin mengecil ukuran partikel kayunya dari bagian tengah ke bagian pinggir. Jenis graded-density particle board adalah material yang umum dibuat furnitur dan kabinet. Barangkali ada yang bertanya, “Apa maksud meja particle board dengan finishing melamine?” Jawabannya adalah meja melamine particle board yang dibuat dengan menempelkan kertas dekorasi melamin pada permukaan particle board di bawah panas dan tekanan tinggi. Particle board melamine umum digunakan sebagai panel furnitur, dinding, lemari pakaian, pelapis dinding, dan dapur modular.©ShutterstockCement-bonded particle board adalah perpaduan particle board dan semen dengan komposisi 60% semen, 20% partikel kayu, dan 20% air. Karena perpaduan ini, particle board semen bersifat tahan lembap, api, rayap, dan pembusukan sehingga sering digunakan untuk dinding dan cover permanen lantai beton di daerah dengan kelembapan tinggi. Particle board jenis ini juga dimanfaatkan sebagai bahan produk furnitur tahan api. Veneered particle board adalah particle board yang diberi lapisan veneer pada permukaannya. Veneer adalah lembaran kayu sangat tipis dengan ketebalan sekitar 0,01 cm yang umum ditempelkan pada kayu olahan, termasuk pada particle board. Veneer berfungsi menambah kekuatan struktur dan mempercantik penampilan kayu olahan. Jenis ini banyak digunakan sebagai material pintu, lemari kayu, furnitur, serta bahan finishing interior dan lantai. Laminated particle board adalah perpaduan antara lapisan plastik laminasi yang ditempelkan pada salah satu atau masing-masing sisi particle board. Paduan ini menghasilkan particle board yang sangat kuat dan tahan terhadap retak, kelembapan, dan benturan. Laminated particle board banyak digunakan sebagai papan pintu, dinding, furnitur, lantai, dan dekorasi interior.©Graha Irass InteriorBaca juga Mengenal MDF, Jenis Papan yang Terbuat dari Serpihan KayuDemikian artikel singkat tentang particle board, si kayu olahan multiguna yang ramah lingkungan. Temukan pula berbagai pengetahuan dan fakta menarik seputar material untuk hunian kesayangan Anda, hanya di Archify. Wahyu Untara Contributor Greetings from Yogyakarta, Indonesia! Wahyu is a writer and translator who started his career since 2000s as a freelance writer for local and national publisher. His strong interest to the beauty of architecture motivates him to write for ArchifyNow since 2019. DLJnW.